Pages

Friday, October 12, 2018

Indonesia Kaya Ikan tapi Stunting Masih Tinggi, Cek Sebabnya

Liputan6.com, Jakarta Sebuah pertanyaan menggelayut, Indonesia kaya akan ikan tapi mengapa stunting (kurang gizi kronis) masih tinggi? Padahal, ketersediaan ikan sebagai sumber protein berlimpah. Bahkan, ikan menjadi hidangan khas beberapa daerah di Indonesia seperti Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Direktur Pemasaran, Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Machmud mengungkapkan, keterkaitan Indonesia yang kaya ikan dan stunting.

"Banyak nelayan yang menangkap ikan, tapi bukan buat dirinya (atau konsumsi keluarganya sendiri). Mereka jual (ikan semuanya). Sebaliknya, mereka justru beli mi instan," jelas Machmud usai acara diskusi publik di Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Jumat (12/10/2018). 

Rendahnya konsumsi ikan ini, menurut Machmud, menyangkut perilaku nelayan. Ikan hasil tangkapan seharusnya juga dikonsumsi. Untuk mengatasinya, Machmud mengatakan harus ada sosialisasi pembelajaran kompetensi kepada masyarakat sekitar tentang manfaat ikan yang kaya protein hewani. Ikan sebagai sumber protein hewani teutama bermanfaat bagi ibu hamil dan perkembangan janin.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Simak video menarik berikut ini:

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis. Stunting menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Let's block ads! (Why?)


October 12, 2018 at 08:00PM
via Berita Hari Ini, Kabar Harian Terbaru Terkini Indonesia - Liputan6.com https://ift.tt/2NFOuXk
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Frss&max=3, then Send me an email


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT

No comments:

Post a Comment