Selain itu, di laut sekitar Singaraja para delegasi juga bisa berinteraksi langsung dengan lumba-lumba yang hidup di laut lepas.
"Di Singaraja ada Pantai Lovina, pantai pasir hitam, di situ kita bisa melihat dolphin. Biayanya Rp 150 ribu untuk naik perahu, start-nya mulai jam 6 pagi. Kita bisa lihat sunrise muncul, kemudian dolphin-nya juga muncul. Kalau dari Kuta perjalanan sekitar 3 jam, biasanya jalan malam, sekitar pukul 2 pagi," ungkap dia.
Jika ingin merasakan ketenangan desa asli Bali, para delegasi bisa coba menginap ke wilayah Ubud. Daerah ini menawarkan beragam pengalaman wisata tradisional dengan kekhasannya.
"Kalau Ubud ini desa adat yang real Bali. Di sana ada kopi luwak khas Bali, wisatawan bisa membatik bali, kemudian ada barang-barang handmade yng produknya sampai diekspor, ada pembuat patung. Di sana juga ada sentral kerajinan dari silver di Desa Celuk. Ada juga mongkey forest, istana Ubud, pasar Ubud yang biasanya wisatawan cari lukisan, juga ada pemandangan sawah terasering," ujar dia.
Sementara jika ingin melihat pura khas Bali, maka bisa mengunjungi dua destinasi wisata yang sudah terkenal, yaitu Tanah Lot dan Uluwatu.
"Pura di Tanah Lot ada di atas karang, jika airnya sedang surut, kita bisa ke pura tersebut. Sedangkan Uluwatu, puranya ada di pinggir tebing tepi laut. Di sana kita bisa melihat pertunjukan tari kecak yang mulainya jam 6 sore. Di sana juga kita bisa melihat monyet liar tinggal di atas pohon," kata dia.
Jaya menuturkan, pantai yang saat ini banyak dikunjungi oleh wisatawan asing yaitu Pantai Pandawa dan Pantai Padang Padang.
"Pantai Pandawa dan Padang Padang masih menjadi favorit wisatawan asing. Di Pandawa, ada vila untuk menginap. Kalau mau ke air terjun, ad air terjun sekumpul di Singaraja. Ini air terjunnya tinggi. Biasanya turis asal Eropa banyak ke sana, di sana belum banyak hotel," tandas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
No comments:
Post a Comment